LIPUTAN KHUSUS
Hasnil Haris di PPI Wilayah II Air Bangis |
Pasaman Barat SUMBAR, prodeteksi.com----- Unit Pelaksana Teknis Daerah Pelabuhan Perikanan Wilayah II (UPTD PPW II) yang berpusat di Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat, terus ditingkatkanv fasilitasnya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar. Begitupun kualitas pengelolaan dan layanan untuk produktivitas yang kian baik. Hal ini sesuai dengan visi, “mewujudkan pelabuhan perikanan yang higienis sebagai pusat perekonomian masyarakat nelayan”.
Tak heran, dengan optimalisasi dan peningkatan sarana dan prasarana yang terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi melalui Dinas Kelautan dan Perikanan pada Pangkalan Pendaratan Ikan Air (PPI) beserta Tempat Pelayanan Ikan (TPI) dan fasilitas lainnya, hingga saat ini PPI Air Bangis dikenal sebagai produktivitas tertinggi di Sumatera Barat.
Dalam beberapa tahun terakhir terutama pasca Covid-19, terdapat sejumlah pembenahan dan pengembangan fasilitas. Seperti peningkatan pembangunan Gedung Kantor UPTD PPI, dan fasilitas TPI yang merupakan parameter sarana pemasaran hasil tangkapan untuk didistribusikan sebagai konsumsi lokal maupun keluar daerah.
Sarana Ibadah di lokasi PPI Air Bangis |
Di anataranya adanya pembangunan beberapa petak pertokoan atau bangunan sebagai fasilitas melakukan penimbangan dan pengepakan ikan hasil tangkapan guna di distribusikan ke daerah-daerah konsumen.
Fasilitas lainnya seperti pembangunan musholla sebagai tempat ibadah dan merupakan fasilitas penunjang untuk kelancaran kegiatan operasional para pedagang ikan di TPI.
Dengan ditunjang oleh keberadaan fasilitas dan kinerja pelayanan yang baik dari pihak UPTD Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Wilayah II Air Bangis, maka aktivitas di pelabuhan kian optimal dan dapat berjalan dengan lebih baik.
Kepala Dinas DKP Sumbar, Dr. Ir. Reti Wafda, M.Tp melalui Kepala UPTD PPI Wilayah II Air Bangis, Hasnil Haris,S.Pi,M.Si, mengatakan, dengan berbagai program peningkatan fasilitas oleh pemerintah provinsi, berdampak baik terhadap kelancaran kegiatan bongkar muat ikan yang didapat dari hasil nelayan melaut dan juga pemasaran dari kegiatan pelelangan ikan di TPI.
Kunjungan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansarulah beberapa waktu lalu di PPI Air Bangis |
UPTD Pelabuhan Perikanan Wilayah II Air Bangis yang membawahi 4 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang ada di Provinsi Sumatera Barat yakni PPI Air Bangis sendiri, PPI Sasak, PPI Tiku yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam dan PPI Pasir Baru yang berlokasi di Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman.
Dari data yang ada jelas Hasnil, produksi PPI Air Bangis dalam beberapa tahun terakhir mencapai 450 ton hingga 600 ton. Peningkatan produksi terlihat pada tahun 2022 sekitar 20 persen hingga mencaoai 600 ton. Sedangkan yang mengalami penurunan terjadi ketika masa pandemi tahun 2020 -2021.
Produksi ikan tersebut terdiri dari berbagai jenis ikan, seperti tenggiri tongkol, Bebi tuna, udang , ikan karang dan lainya yang mana terdapat sekitar 19 jenis ikan. Produksi ini merupakan hasil tangkapan nelayan Air Bangis yang didistribusikan untuk kebutuhan kabupaten, provinsi bahkan juga sebagian dieskpor ke luar negeri.
Dalam setahun, ikan yang diekspor ke luar negeri berkisar 40 persen dari produksi PPI. Sedangkan 60 persen lagi meruakan kebutuhan lokal. Sejumlah jenis ikan yang diekspor seperti, ikan tenggiri, ikan bawal, ikan Kuwe dan lainnya, dengan tujuan seperti Negara Malaysia yang dikirim via Dumai.
Gedung Baru Kantor PPI Wilayah II Air Bangis |
“Adapun Pendapatan atau retribusi yang dikelola PPI ini sepenuhnya disetorkan ke Pemprov Sumbar. Tidak ada lagi persentase untuk daerah sejak pengelolaannya beralih ke provinsi, " kata Hasnil Haris, di Air Bangis, Kamis (19/10/2023) ketika ditemui di ruang kerjanya.
Retribusi yang diperoleh di antaranya berasal dari sewa fasilitas, seperti beberapa petak los pasar ikan, penjualan es, retribusi kenderaan pedagang ikan dan lainnya. Menurut Hasnil, dalam satu tahun pendapatan PPI bisa mencapai Rp.100 sampai 120 juta.
"Alhamdulillah jumlah angka pendapatan PPI dalam satu tahun bisa mencapai Rp. 120 juta. Namun sangat tergantung dengan cuaca dan hasil tangkapan nelayan karena berpengaruh terhadap kelancaran retribusi dan sewa fasilitas yang ada di TPI, " katanya.
Aktivitas di dermaga PPI Air Bangis memang merupakan yang tersibuk di Pasaman Barat, bahkan Sumatera Barat. Ditandai dengan banyaknya kapal nelayan Air Bangis yang mendarat setiap hari, sekitar 30 hingga 50 kapal tergantung keadaan cuaca. Namun rata-rata merupakan armada kecil karena armada yang berukuran besar tidak tertampung oleh kondisi pelabuhan yang masih relatif kecil.
Gerbang Masuk PPI Air Bangis |
Disebutkan juga bahwa produksi ikan nelayan Air Bangis juga merupakan yang terbesar di Pasbar yang mencapai 20 ton lebih per harinya. Bahkan pada hari tertentu dengan cuaca yang mendukung kadang mencapai 50 ton.
Hasnil berharap dengan pembenahan dan pengembangan yang terus dilakukan terhadap fasilitas yang ada di PPI, akan semakin mendukung untuk kenyamanan nelayan dan kelancaran aktivitas di sana.
Kemudian ia juga mengungkapkan perlunya memperluas daya tampun dermaga. Karena tingkat pemanfaatannya untuk bongkar masih belum maksimal. Sebab, dermaga hanya berukuran 60 meter x 6 meter dan masih dibutuhkan pertambahan panjang 40 meter lagi. Sehingga karena daya tampung kecil, maka sebagian Nelayan masih ada yang bongkar di luar dermaga.
Aktivtas di PPI/ TPI Air Bangis |
Selanjutnya jelas Hasnil, sesuai yang disampaikan pada gubernur waktu meninjau PPI adalah perlunya rencana pengerukan Sungai Batang Sikabau yang kian mendangkal akibat tumpukansampahdanlainnya, yang bertujuan untuk memudahkan akses bagi nelayan untuk melaut dan mendarat ke dermaga.
Selain itu untuk penataan di TPI yang merupakan produktifitas dan aktifitas tertinggi di Sumbar Perlu jalan lingkar keluar masuk PPI. *** Irti zamin
« Prev Post
Next Post »