Defi Irawan, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Pasbar |
Pasaman
Barat, prodeteksi.com---Karena situasi dan kondisi masa pandemi Covid-19, sejak
2020 – 2021, sektor pariwisata memang boleh dikatakan lesu di tanah air,
termasuk di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat. Hal ini
disebabkan anggaran kegiatan di sektor ini yang tidak ada dan diperparah
kebijakan pemerintah yang menutup objek wisata untuk antisipasi penyebaran
Covid-19.
Namun
demikian, Dinas Pariwisata Pasbar terus
berupaya berinovasi, memetakan dan menggali potensi pengembangan wisata dengan
menyususn program strategis kepariwisataan Pasbar dan membina kelompok pegiat
wisata sekaligus terbuka dan menerima masukan positif dalam pengembangan wisata
Pasbar.
Plt
Kepala Dinas Pariwisata Pasbar, Defi Irawan yang baru dipercaya 3 bulan dalam memimpin dinas
tersebut tunjukkan komitmennya dalam mengupayakan pengembangan kepariwisataan
Pasbar. Dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan
masyarakat.
Sebelumnya, Defi Irawan pernah menjabat sebagai
seretaris dinas dan telah miliki banyak pengalaman dan kompetensi bidang
kepariwisataan, walau basic awalnya adalah
seorang guru.
Mengenai
PAD katanya, dulu memang ada PAD dari sewa baju adat dan pengelolaan Mes Pemda seperti
di Air Bangis, namun saat ini dikelola oleh pihak kecamatan. Demikian pula
jelasnya, pajak perhotelan rumah makan, menjadi bagian tugas dari BAPD. Dinas Pariwisata
sifatnya membangun atau memelihara dan mempromosikan, “ terangnya
Saat
ini menurut Defi Irawan, program yang dijalankan adalah program yang disusun
tahun 2020, ketika Kepala Dinas Pariwisata dijabat oleh Dra.Tantri Desniwarti.
Artinya, program yang disesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19 dan Tidak ada yang bisa dibuat
karena tidak ada anggaran, dikarenakan recofusing anggaran, kata Defi Irawan,
Rabu (30/06/2021).
Dalam suatu kegiatan meninjau ke lapangan |
Namun
ia menjelaskan, Dinas Pariwisata Pasbar
telah menyiapkan beberapa program perencanaan pengembangan destinasi wisata di
daerah itu. Sebagaimana tren pariwisata saat ini mengarah ke wisata kuliner,
wisata pantai dan wisata alam.
Ia
menyebutkan, perencanaan pengembangan destinasi wisata itu, di anataranya,
pengembangan Taman Median Jalur Mahoni, Taman Kota Pusat Kuliner, Destinasi
Wisata Sipagogo, Wisata Batu Balipek Kinali dan pengembangan Dermaga Wisata Air
Bangis.
Mulai
dari Detail Engineering Design (DED) sampai pada video animasi telah disiapkan
tinggal pelaksanaannya. Dengan moto,
wisata murah dan tidak jauh dari pusat kota.
“Program
pengembangan dengan suatu perencanaan dengan
biaya nol rupiah, kini telah diajukan proposal ke Jakarta sesuai dengan DED yang
telah disusun dan planing aksinya. Disamping itu, Dinas Pariwisata juga terbuka
dengan masukan dari pegiat wisata, yang tentunya
sesuai dengan Tufoksi Pariwisata, “sebutnya
Selain
itu, juga ada program Geopark, yang masih dalam proses, dengan anggaran Rp. 500
juta. Dalam hal ini Dinas Pariwisata berharap terlaksana sesuai aturan yang
akan dilaksanakan bersama Kelompok Kerja Komunitas. Dan harus berpedoman pada kerangka
acuan kerja yang jelas dan melalui proses leleng.
Menurutnya,
pelaksanaan program kepariwisataan Pasbar tentu sesuai dengan perencannaan dan kondisi
anggaran serta koordniasi dengan pimpinan, sesuai visi misi Bupati dan program
kerja prioritas.
“Situasi
saat ini pada masa pendemi Covid-19, saya kira siapapun kepala dinasnya, baik
saya maupun yang lain, dengan anggaran yang minim, kondisi pariwisata Pasbar relatif
staknan dan tidak bisa bergerak laju. Kita jangan terlalu bermimpi karena semuanya
masih perlu proses dan tahapan serta terkendala anggaran, “ jelas Defi.
Lanjutnya,
di Pasbar memang belum ada destinasi khusus yang dikelola oleh Pemda. Hal ini
juga dikarenakan status kepemilikan tanahnya bukan milik Pemda. Namun
pengembangan wisata yang mudah terjangku adalah di pusat kota menjadi prioritas
jangka pendek degan pembuatan taman-taman, lokasi hiburan dan pusat kuliner.***irz
« Prev Post
Next Post »