Perbaikan Jalan Provinsi di Pasbar terutama pada malam hari rawan kecelakaan dan pengendara sepeda motor dikabarkan kerap mengalami oleng bahkan jatuh tersungkur. |
Pasaman Barat,
prodeteksi.com----Proyek Perbaikan badan jalan Nasional di Kabupaten Pasaman Barat
Provinsi Sumatera Baat (Sumbar) dari Padang Sawah menuju Batas Sumatera Utara
(Sumut), dikabarkan rawan kecelakaan.
Bahkan sangat meresahkan
pengendara khususnya sepeda motor. Karena perbaikan jalan nasional itu tidak semuanya dipasang
rambu-rambu sebagai peringatan. Selain itu bekas galian dan pembongkaran untuk
proses penambalan ( patching) dibiarkan lama menganga, tidak ditutup segera
dengan aspal.
Akibatnya, petakan bekas pemotongan
dan pembongkaran aspal dengan menggunakan asphalt
cutter, walau ditimbun namun karena belum dipadatkan, kemudian
sebagian berlubang dan bergelombang sehingga rawan menimbulkan kecelakaan
khususnya pengendara sepeda motor.
Akibatnya, terutama pada malam hari para pengendara
sepeda motor yang melintas karena tidak mengetahui adanya bekas galian sehingga
kerap mengalami oleng bahkan jatuh tersungkur. Hal ini menjadi kerasahan bagi
para pengendara khususnya sepeda motor.
Pantauan prodeteksi.com Sabtu (25/07/2020) pekerjaan
perbaikan jalan nasional di Pasbar tersebut terlihat para pekerja sedang
melakukan pembongkaran aspal yang rusak mulai dari kawasan Sungai Aur, Ujung
Gading, Parit, Batang lapu, Air Balam dan sekitarnya.
Beberapa titik
terlihat lubang bekas galian dengan ukuran bervariasi. Ini dibuat sebagai
salah satu tahapan pengerjaan perbaikan tambal sulam.
Namun, pengendara merasa komplen atas pengerjaannya yang kurang ramah terhadap pengguna jalan. Di anatarnya sebagian tidak ada rambu-rambu, bekas timbunan yang berlobang dan tidak rata dengan aspal serta pinggir aspal bekas potongan menjadi perangkap kecelakaan.
"Kalau yang sering melintas lokasi ini, tentu
dia sudah tahu ada bekas galian untuk penambalan jalan. Namun bagi yang tidak
tahu apalagi malam dan hujan kan tidak nampak, kalau siang hari bisalah kita
lihat, “ Kata Lubis, salah seorang warga yang melintas di Parik Koto Balingka.
Lebih lanjut katanya, “saya pernah terjebak lubang
itu dan sempat hilang kontrol. Namun tidak ada korban jiwa, hanya luka lecet"
ujarnya.
Di Kawasan Parit Koto Balingka, tidak ada rambu-rambu saat dijepret pertengahan Juli 2020 |
Bahkan, informasi yang diperoleh, seperti dialami seorang
pengendara “TR”sempat mengalami kecelakaan. Dikarenakan tidak ingat ada lubang
bekas pembongkaran aspal, lalu tertempuh pula pas pinggir aspal sehingga oleng
dan melakukan rem mendadak di kawasan Parik depan Kantor BPP.
"Mungkin karena malam hari saya tidak nampak
ada bekas galian aspal, sehingga memang tidak terjadi kecelakaan hebat. Namun
ibu saya dan adik kecil saya yang baru berumur satu tahun sempat jatuh dari
kenderaan terhempas dan mengalami luka memar dan lecet, termasuk mengenai kepala
adik saya," katanya, mengisahkan kejadian yang dialamainya dua pekan silam.
Lanjutnya, ketika itu, ibu dan adiknya segera dibawa
ke Puskesmas Parit untuk perawatan, sedangkan ia sendiri tidak sempat jatuh,
hanya oleng, Cuma ibu dan adiknya yang duduk menyamping yang terjatuh.
Menurut keterangan warga di yang mengamankan
kejadian di kedai depan Kantor BPP Parit, sudah banyak pengendara yang jatuh di lokasi
itu. “ Sudah banyak orang disini terjatuh, walau tidak parah sudah puluhan
mungkin yang mengalami hilang kontrol dan rem mendadak dan sebagian
terjerembap, kata seorang warga.
Banyak pihak berharap agar proses patching atau penambalan jalan ini,
tidak berlama-lama dibiarkan terbuka, tapi segera dilapisi dengan aspal agar
tidak jadi perangkap kecelakaan. Begitupun rambu-rambu harus di pasang di semua
tempat agar pengemudi tahu ada perbaikan dan dapat lebih hati-hati dan
menurunkan kecepatannya.
Sementara
itu, salah seorang pekerja yang dijumpai prodeteksi.com ketika melakukan
pembongkaran badan jalan yang rusak di kawasan sungai aur mengatakan, memang
benar bahwa proyek yang mereka kerjakan adalah rehabilitasi jalan nasional yang
rusak. Diawaali dengan pemotongan aspal, penimbunan, pemadatan dan penambalan. Lalu
dilakukan open traffic untuk
memperkeras badan jalan sebelum diapal ulang.
Seorang pekerja inisial “AL” itu mengatakan bawa plang proyeknya ada di Padang Sawah,
namun ia tidak mengetahui siapa nama pemborongnya dan nama perusahaan
kontraktornya.
Terkait adanya pengendara yang jatuh atau mengalami
kecelakaan pada lokasi badan jalan yang dikupas atau dibongkar di berbagai
lokasi, menurutnya kemungkinan dikarenakan pengendara yang kurang berhati hati
atau dengan kecepata tinggi.
“Saya rasa pengendara tahu ada perbaikan jalan, kan
ada tanda atau rambu-rambu. Apalagi mereka yang sering melintas sudah pasti
tahu ada perbaikan jalan, “ katanya
Namun lebih jelasnya ia minta untuk dikonfirmasi pada pelaksakan proyek yang menurutnya ada markas atau poskonya di RM Bunda Koto Balingka. Ketika dicoba dihubungi ke alamat dimaksud, salah seorang pelaksana proyek Nanda mengaku hanya sebgai pekerja, sedangkan yang punya proyek katanya PT Statika Mitra Sarana. Namun ia tidak tahu lebih detail termasuk berapa anggaranya dan sebagainya.
“Kami hanya pekerja, pimpinan kami ada di Padang.
Kami juga tidak pernah terima laporan ada kasus kecelakaan. Kalu menyangkut
adanya lubang itu sebelumnya kami timbun mungkin terkikis lagi oleh air hujan, “katanya.
Lebih lanjut dikatakan dalam pekerjaan patching itu mempunyai proses untuk
pemadatan sehingga tidak bisa begitu dibuka langsung ditutup dengan aspal baru.
Lagi pula lanjutnya jika sedikit yang akan ditambal hanya satu mobil aspal akan
memakan biaya besar. Sehingga lanjutnya ditunggu dulu beberapa mobil baru
ditutup dengan aspal.
“Insya Allah hari Rabu dan Kamis ini sebelum hari
raya, semuanya akan kita tutup pak. Itu ada sekitar 4 atau lima mobil aspal.
Mudah-mudahan sebelum Hari Raya Haji ini semua titik badan jalan yang dibongkar
akan diaspal ulang, “ujarnya. ****irz
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »