Dari kiri atas : Daliyus K, Mirwan Pulungan, Hamsuardi, Alamsyah, Syahnan dan Maryanto |
Informasi yang diperoleh menyebutkan, dari enam nama yang diajukan, dua
orang di antaranya adalah kader Golkar dan Empat orang lagi berasal dari
eksternal Partai Golkar. Namun mekanisme penetapan enam orang tersebut
dipertanyakan oleh kader Golkar lainnya, terkait kriteria yang jadi
pertimbangan dalam proses penetapannya.
Salah seorang pengurus (Bendahara) DPC Golkar Pasbar, H.Mahlil Usman,
S.P, MAP dikonfirmasi Jumat (14/02/2020) membenarkan adanya pertanyaan dari
kader Golkar lainnya yang ikut seleksi. Seperti Zainir dari Kinai yang juga
ikut mendaftar, namun tidak masuk dalam 6 nama yang diajukan panitia seleksi ke
tingkat provinsi.
Suatu hal yang jadi tanda tanya kata Mahlil yang juga ikut seleksi, adalah
tidak dilakukannya rapat pleno yang melibatkan semua unsur pimpinan partai.
Karena ia sendiri sebagai bendahara tidak diundang dalam rapat peleno, hanya
ketua dan sekretaris. Yang seharusnya menurut Mahlil juga meminta masukan dari
pimpinan Golkar tingkat kecamatan.
“Benar saya tidak dilibatkan dalam rapat pleno penetapan enam nama
tersebut. Dan saya pun mengetahui nama-nama tersebut dari informasi yang saya
peroleh dari provinsi, “aku Mahlil.
Malah jelas Mahlil, ada yang dari eksternal walau baru mendaftar
sekalipun masuk dalam enam besar yang diajukan ke provinsi. Mudah-mudahan tidak
ada permainan dan main mata dalam proses seleksi tersebut, ujar Mahlil.
Ketua DPC Golkar Pasbar, yang juga Wakil Ketua DPRD Pasbar, Daliyus K,
SSI, MM yang dihubungi lewat Phonselnya Sabtu (15/02/2020), membantah adanya dugaan
kesalahan mekanisme dalam proses pengajuan bakal Cabup yang masuk dalam
penjaringan Partai Golkar.
Sebab menurutnya, sebelumnya telah melalui tahapan selesksi administrasi, survei dan juga wawancara terkait kesiapan sebagai bakal calon kandidat. Kemudian diteruskan dengan Rapat Pleno Panitia seleksi yang dihadiri oleh perwakilan DPC Golkar.
Sebab menurutnya, sebelumnya telah melalui tahapan selesksi administrasi, survei dan juga wawancara terkait kesiapan sebagai bakal calon kandidat. Kemudian diteruskan dengan Rapat Pleno Panitia seleksi yang dihadiri oleh perwakilan DPC Golkar.
“Proses pengajuan ke tingkat propinsi sudah sesuai mekanisme karena
telah melalui Rapat pleno Tim Seleksi. Dan dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris
DPC Golkar Pasbar. Bahkan Tim seleksi atau Tim 7 itu merupakan Wakil Ketua DPC
Golkar ditambah satu orang utusan fraksi, “ujar Daliyus.
Terkait adanya kader Golkar lainnya yang ikut mendaftar tapi tidak dapat
rekomendasi Tim Seleksi, menurut Daliyus, ia tidak turut campur dalam proses di
Tim Seleski. Karena tambahnya sebelum ditetapkan juga dilakukan wawancara untuk
menggali kesiapan kandidat. Tidak saja terkait persyaratan administrasi dan
kompetensi, namun dengan melihat elektabilitas di tengah masyarakat dan juga
kesiapan dari segi finansial.
“ Tidak ada intervensi dalam proses seleksi. Namun, terbuka kesempatan
terhadap calon eksternal. Jika tidak, untuk apa dibuka seleksi, tandasnya.
Namun yang jelas lanjut Daliyus, ke enam nama itupun nantinya diajukan
lima ke pusat dan diproses jadi tiga dan selanjutnya mengitu Fit and proper
test di Jakarta. Baru kemdian ditetapkan satu orang bersama pasangannya oleh
DPP Golkar pada akhir Mei 2020,” jelas Dalyus.
Lalu, siapa enam orang yang diajukan DPC Golkar tersebut. Daliyus tidak
menyebut dan merinci satu peresatu ke enam orang teresebut, namun berdasarkan
informasi dari kader Golkar di provinsi, diketahui mereka adalah Daliyus K,
SSI, MM, Drs. Mirwan Pulungan, MPd, Alamsyah Dt. Marajo, Hamsuardi, S.Ag, Drs.
Syahnan, MM dan Marianto. ****irz
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »