Masjid Agung Pasaman Barat |
Pasaman Barat, prodeteksi.com----Menjadi tanda tanya bagi
masyarakat mengapa masih ada proyek terutama proyek fisik yang putus kontrak di
Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar). Apa sebenarnya yang menjadi kendala sehingga
mengalami keterlambatan penyelesaian proyek, sehingg akhirnya kontrak pekerjaan diputuskan.
Dari informasi yang diperoleh, Salah satu proyek yang
nilainya cukup besar yang putus kontrak tahun anggaran 2019, adalah pembangunan
landscape Masjid Agung Lanjutan. Proyek ini bersumber dari dana APBD Pasbar
dengan pagu dana sebesar Rp. 1,25 Milyar.
Dari laman Web lpse.pasamanbaratkab, diketahui bahwa kontrak
yang ditandatangani pada September 2019, pada awalnya ditawar sebanyak 33
rekanan kontraktor. Dan kemudian dimenangkan oleh CV. Garuda Jaya Bersama
dengan harga penawaran Rp. 1.097.286.397,90.-.
Drs. Irwan Nasution, Asisten II Pemkab Pasbar |
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Pasbar,
Drs. Irwan Nasution yang dikonfirmasi media ini beberapa hari lalu, membenarkan
adanya beberapa proyek fisik di Pasbar yang putus kontrak tahun 2019. Namun ia
belum menerima laporan resmi dari seluruh OPD di Pasbar. Walaupun sebelumnya
sudah disurati untuk meminta laporan pelaksanaan proyek 2019 dari seluruh OPD.
“Memang benar sejumlah proyek putus kontrak, ada sekitar
empat proyek yang saya dengar di berbagai kecamatan. Termasuk Proyek Lanscape
Masjid Agung Pasaman Barat, merupakan
lanjutan dari tehun sebelumnya, “ kata Irwan.
Ia tidak merinci secara detail proyek mana saja yang putus
kontrak tersebut. Namun jelasnya, yang lokasinya di pusat kota Simpang Empat,
adalah termasuk pembangunan Lanscape Masjid Agung. Dengan capaian persentase
menurut Irwan adalah 45 Persen siap.
Sumber : Laman Web LPSE Pasbar |
Lebih lanjut dikatakan, walaupun PPTK proyek ini telah
berupaya maksimal dan tegas terhadap rekanan pelaksana proyek. Namun akhirnya
tetap juga putus kontrak.
Menurut Irwan, penyebab putus kontrak belum diketahui secara pasti.
Namun bisa jadi ada berbagai kendala di lapangan. Bisa saja terkait dengan
kondisi cuaca, ketersediaan dana oleh kontraktor, atau mungkin ada faktor lain.
Namun Irwan sangat menyayangkan, karena jika saja kontraktor
betul-betul komit dan serius, tentu jika ada kendala harus dicarikan solusinya,
jangan sampai berembet pada tidak selesainya pekerjaan proyek.
Oleh karena itu, untuk tahun anggaran 2020 ini, ia menegaskan
agar pihak Panitia Lelang atau ULP agar betul-betul selektif dalam menetapkan
pemenang tender. Sehingga diharapkan tahun 2020 ini tidak ada lagi proyek yang putus
kontrak.
“Saya perlu ingatkan pada pihak yang terkait dalam penetapan pemenang tender agar betul – betul selektif dan mulailah perencanaan lebih awal.
Terus, dari sekian rekanan yang menawar, carilah yang betul-betul siap, rekam
jejaknya bagus dan mampu baik dari segi ketersediaan modal, keseriusan dan komitmen
dalam pelaksanaan proyek,” tegas Irwan. ******irz
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »