Kementerian PUPUR Kerjasama dengan TNI Kodam Jaya dalam pemeliharaan Situ dan Sungai |
Jakarta, prodeteksi.com.---Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
Ciliwung Cisadane kembali bekerjasama dengan Kodam Jaya TNI dalam pemeliharaan
rutin situ dan sungai di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi
(Jabotabek). Kerjasama ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan antara
Kementerian PUPR yang diwakili Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Bambang Hidayah
dengan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono di Kantor BBWS Ciliwung Cisadane,
Jakarta, Kamis (12/9/2019).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
mengatakan dalam memaksimalkan fungsi sungai dan situ sebagai pengendalian
banjir dan tampungan air tidak bisa dilakukan melalui upaya struktural atau
pembangunan fisik saja, melainkan juga kegiatan non struktural seperti kampanye
penyadaran masyarakat, tata ruang, peraturan zonasi,dan pembuatan berbagai sumur
resapan di lingkungan rumah masing-masing.
Kerjasama pemeliharaan sungai dan
situ dilakukan terhadap 6 sungai dan 5 situ yakni Sungai Mookervart, Sungai
Ciliwung, Sungai Pesanggrahan, Sungai Bekasi, Sungai Blencong, Sungai Cikeas, dan Situ Sidomukti, Situ Rawa Lumbu, Situ
Pasir Gadung, Situ Parigi serta Situ Leungsir.
Kepala BBWS Ciliwung Cisadane
Bambang Hidayah mengatakan dari 11 situ dan sungai tersebut beberapa
diantaranya telah mengalami pendangkalan akibat sendimen maupun penumpukan
sampah yang dibuang secara liar oleh masyarakat. Selain itu juga terjadi
pengurangan daya tampung pada alur sungai akibat penyempitan karena adanya
bangunan di bantaran sungai.
“Tantangannya adalah terjadinya
alih fungsi Situ menjadi perumahan atau lahan industri. Ini yang harus dicegah
dan ditertibkan melalui kerjasama ini. Target kita tentunya sungai dan situ
dapat bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Bambang.
Bambang berharap dengan
dilakukannya kerjasama ini dapat mengembalikan fungsi situ dan sungai sebagai
pengendali banjir, menambah kapasitas tampungan, menjadikan situ sebagai tempat
rekreasi serta menambah tingkat resapan air tanah sehingga masyarakat sekitar
situ tidak kekurangan air tanah saat musim kering.
“Kita ingin Situ dikembalikan ke
semula sesuai dengan fungsinya. Jadi program ini tidak hanya mengedepankan
kuantitas tetapi juga kualitas,” ujarnya.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko
Margiyono mengatakan kegiatan pemeliharaan situ dan sungai akan dilakukan melalui
pendekatan secara persuasif kepada masyarakat serta menggandeng Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) dan komunitas.
“Nantinya kita tidak saja
melakukan perbaikan kualitas, tetapi juga mengedukasi kepada masyarakat untuk
tidak membuang sampah ke situ dan sungai. Kita berharap bahwa situ selain untuk
konservasi air, juga dilakukan penataan lahan untuk tempat rekreasi,” ujar Eko
Margiyono.
Ruang lingkup kerjasama yakni
penggalian sedimen menggunakan excavator serta pembuatan dan pemasangan papan
himbauan dan larangan. Jangka waktu pelaksanaan selama 90 hari kalender,
dimulai sejak 12 September hingga 10 Desember 2019.***rils/edY
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »